Senin, 14 April 2014
Saints Row The Third
Info-
Saints Row The Third-SKIDROW | Publisher: THQ | Developer: Volition Inc. | Genre: Action | Platform: PC | Size: 7.72 GB
Saints Row The Third-SKIDROW | Publisher: THQ | Developer: Volition Inc. | Genre: Action | Platform: PC | Size: 7.72 GB
Description:
Years after taking Stilwater for their own, the Third Street Saints have evolved from street gang to household brand name, with Saints sneakers, Saints energy drinks and Johnny Gat bobble head dolls all available at a store near you. The Saints are kings of Stilwater, but their celebrity status has not gone unnoticed. The Syndicate, a legendary criminal fraternity with pawns in play all over the globe, has turned its eye on the Saints and demands tribute.
Refusing to kneel to the Syndicate, you take the fight to a new city, playing out the most outlandish gameplay scenarios ever seen in Saints Row: The Third, the third chapter in the blockbuster open-city action series. Strap it on.
Features:
* Over The Top – Like a lapdance from a porn star, the action is naughty, fun, and better than anything you’re getting at home.
* City of Sin - Disrupt and dismantle the Syndicate stranglehold on weapons, cybercrime, and sex trades. Discover the secrets of Steelport, where there is action on every street corner, for better or, more likely, worse.
* Weapons of Crass Destruction – It’s one thing to defeat your enemies. It’s another to humiliate them. Hover jets, human cannonball cars and sex-toy warfare are all part of the fun.
* Co-op Madness – Give naked skydiving a try, landing in your partner’s flaming pickup as you make a suicide run toward a heavily armed Syndicate brothel. Steelport is more fun with a friend.
* Initiation Station – Create, share, and download the most outlandish characters every seen, from washed-up celebrities to naked ninja pirates. Inside every sinner, there is a Saint.
Minimum Requirements:
OS: Windows XP
Processor: 2GHz Dual Core Processor (Intel Core 2 Duo or AMD Athlon X2) or higher
Memory: 2GB System RAM or more
Graphics: 320MB Video RAM GPU w/ Shader Model 3.0 support -- NVIDIA GeForce 8800 series or better; ATI Radeon HD3800 series or better
DirectX: 9.0c
Hard Drive: 10GB
Sound: 100% DirectX 9.0C compliant sound card or equivalent onboard sound
Years after taking Stilwater for their own, the Third Street Saints have evolved from street gang to household brand name, with Saints sneakers, Saints energy drinks and Johnny Gat bobble head dolls all available at a store near you. The Saints are kings of Stilwater, but their celebrity status has not gone unnoticed. The Syndicate, a legendary criminal fraternity with pawns in play all over the globe, has turned its eye on the Saints and demands tribute.
Refusing to kneel to the Syndicate, you take the fight to a new city, playing out the most outlandish gameplay scenarios ever seen in Saints Row: The Third, the third chapter in the blockbuster open-city action series. Strap it on.
Features:
* Over The Top – Like a lapdance from a porn star, the action is naughty, fun, and better than anything you’re getting at home.
* City of Sin - Disrupt and dismantle the Syndicate stranglehold on weapons, cybercrime, and sex trades. Discover the secrets of Steelport, where there is action on every street corner, for better or, more likely, worse.
* Weapons of Crass Destruction – It’s one thing to defeat your enemies. It’s another to humiliate them. Hover jets, human cannonball cars and sex-toy warfare are all part of the fun.
* Co-op Madness – Give naked skydiving a try, landing in your partner’s flaming pickup as you make a suicide run toward a heavily armed Syndicate brothel. Steelport is more fun with a friend.
* Initiation Station – Create, share, and download the most outlandish characters every seen, from washed-up celebrities to naked ninja pirates. Inside every sinner, there is a Saint.
Minimum Requirements:
OS: Windows XP
Processor: 2GHz Dual Core Processor (Intel Core 2 Duo or AMD Athlon X2) or higher
Memory: 2GB System RAM or more
Graphics: 320MB Video RAM GPU w/ Shader Model 3.0 support -- NVIDIA GeForce 8800 series or better; ATI Radeon HD3800 series or better
DirectX: 9.0c
Hard Drive: 10GB
Sound: 100% DirectX 9.0C compliant sound card or equivalent onboard sound
Mediafire Download Links-
Download Now
size: 7.7 gbMediafire Password-
world4free.in
Minggu, 13 April 2014
5 Ciri Cowok yang Belum Pernah Pacaran
Ciri-ciri: Cowok yang belom pernah pacaran
Cara: mengenali Cowok yang tidak pernah pacaranApakah intinya dari pacaran itu? Kenapa orang berpacaran? Banyak sekali arti pacaran itu dari berbagai sisi. Ada yang bilang, pacaran itu adalah masa untuk mengenal pasangan kamu apakah dia cocok untuk dijadikan pasangan hidup. Ada juga yang bilang “Pacaran itu pemborosan pulsa telpon.” emang ada benernya juga sih! Memang biasanya butuh beberapa tahun untuk mengenal seseorang secara dalam dan baru bisa membuat keputusan apakah ini orang bakalan jadi suami kamu ato tidak. Nah, memang belom tentu sekali pacaran, langsung cocok dan berhasil sampe jenjang pernikahan. Makanya itu, orang ada yang tidak pernah pacaran, dan ada juga yang berkali-kali pacaran tapi juga tidak nikah-nikah. Nah, berikut ini adalah ciri-ciri Cowok yang tidak pernah pacaran:
1. Jarang sekali curhat tentang masalah cinta
Ya karna dia tidak pernah pacaran, ya maklum lah. Memang ga ada juga cerita pribadi yang dia bisa curhat-in. Laen lagi kalo orangnya memang bener2 tertutup dan ga mau curhat soal sesuatu yang pribadi.
2. Tapi, dia mungkin jadi sering tanya soal masalah cinta
Karna mungkin penasaran, dia malah jadi sering tanya-tanya ke teman baeknya soal masalah cinta apalagi soal “cara mengejar Cewek”.
3. Gugup ato jadi canggung di depan seseorang yang dia suka
Biasanya, karna gugup, dia malah jadi bertindak tidak seperti biasanya. Contohnya, misalnya kamu kenal nih Cowok selalu pinter becanda di depan semua Cowok dan Cewek. Tapi keliatannya dia malah jadi tiba2 diem di depan Cewek yang dia suka. Karna mungkin gugup, ato takut si Cewek bakalan menilai dia terlalu cerewet kek, ga lucu lah, ato apa lah … Normal lah buat seseorang jadi gugup kalo berhadapan dengan seseorang yang lagi disuka.
4. Kurang percaya diri
Biasanya kalo Cowok yang tidak pernah pacaran pasti juga tidak mempunyai percaya diri yang tinggi. Mungkin karna dulu pernah dan sering ditolak oleh Cewek. Mungkin juga karna memang dari awalnya, dia tidak pernah mempunyai kepercayaan diri untuk mendekati si Cewek yang dia suka.
5. Kurang gaul/sosialisasi
Coba kamu perhatiin teman2nya dia. Apa dia orangnya suka pergi2 keluar dan bersosialisasi dengan orang2 baru? Ato, dia itu orangnya suka maen game melulu di rumahnya ato malah sibuk ngebantuin kerjaan orang tuanya selama 12 jam di kantor? Otomatis, orang yang tidak ada waktu untuk sosialisasi, pasti juga lebih sedikit kemungkinan dia untuk mengenal orang laen.
Apakah ada hal-hal laen yang kalian pernah lihat dari Cowok yang ga pernah pacaran?
Sumber : http://www.klikunic.com/2011/07/5-ciri-cowok-yang-belum-pernah-pacaran.html
Rabu, 09 April 2014
Tawuran Antar Warga Hujung Kidul dan Cibogo
Tawuran warga antara Kp. Hujung Kidul dengan Kp. Cibogo berujung tewasnya Didin Sarifudin (33) warga Kp. Cibogo, Kel. Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi, pada Jumat (24/5) malam. Korban mengalami luka parah di bagian kepala dan wajah, patah jempol kiri, patah kaki kiri, dan punggung retak. Selain Didin, rekannya, Yana alias Borling yang juga warga Cibogo juga kritis dan dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun "GM", tawuran dua kelompok warga yang masih satu kecamatan ini bukan merupakan yang pertama kali. Sebelumnya sudah terjadi tiga kali cekcok dan berusaha didamaikan oleh pengurus wilayah. Namun, gejolak permusuhan yang disebabkan "saling senggol" di jalanan ini kembali memuncak pada Jumat malam. Peristiwa yang meresahkan warga itu, berawal dengan kedatangan Borling dan Didin ke Kampung Hujung. Mereka mencari warga Hujung bernama Sopian. Saat bertemu di depan PT Matahari, duel pun terjadi antara Sopian bersama warga Kp. Hujung lainnya dengan dua korban tadi.
Ketua RW 07 Kp. Hujung, Dadang Herman (39) mengaku, ia tidak mengetahui persis pemicu masalah yang menewaskan warga Kp. Cibogo. "Dari warga kami, Yayat saat ini sudah diamankan di Polsek, sedangkan Sopian masih menghilang," katanya. Dikatakan Dadang, warganya itu tidak bermaksud membantai korban. "Kami hanya membela diri karena yang datang ke sini dan membawa senjata adalah mereka," katanya. Berbeda dengan Dadang, adik korban, Eros (28) mengatakan, kedatangan kakaknya ke Kp. Hujung Kidul untuk berdamai. "Tidak mungkin kakak saya menyerang Kp. Hujung dengan datang bersama seorang temannya. Itu namanya cari maut," katanya.
Warga Khawatirkan Serangan Susulan, Hujung Kidul Masih Mencekam. Pascatawuran yang melibatkan warga Kampung Hujung Kidul dengan Kampung Cibogo di depan PT Matahari pada Jumat (24/5) malam, suasana di RT 09/RW 07, tempat pembantaian korban masih mencekam. Warga Kampung Hujung Kidul masih mengkhawatirkan bakal terjadinya serangan susulan setelah Didin Sarifudin (33), warga Kampung Cibogo tewas. Keresahan warga Kampung Hujung Kidul karena masih mendengar isu bakal adanya serangan warga Kampung Cibogo dengan jumlah masa yang lebih banyak pada Sabtu (25/5) malam. Gara-gara isu tersebut, warga sudah mengantisipasi dengan berdiam diri di rumahnya masing-masing selepas magrib.
Sementara, garis polisi masih terbentang di pertigaan jalan menuju arah PT Matahari. Ketua RW 07 Kampung Hujung, Dadang Herman (39) mengakui bila warganya sempat dihantui isu akan terjadi serangan susulan. "Kami memang khawatir akan terjadi serangan lagi. Semoga saja tidak terjadi dan wilayah kami kembali aman dan tenang," katanya. Dadang mengimbau kepada warganya agar tidak terpancing isu apa pun yang mengarah pada permusuhan dan pertikaian. "Bahkan warga yang memiliki warung dan tempat tongkrongan diimbau agar menutup warungnya sampai pukul 20.00 WIB. Hal ini untuk mengurangi risiko berkumpulnya warga hingga memancing tawuran lagi," ujarnya.
Mengenai seorang warganya bernama Sopian, yang diduga sebagai tersangka dalam pertikaian, Dadang mengaku belum mengetahui keberadaannya. Warga Kampung Hujung Kidul, Sopandi (32) merasa khawatir karena dengan adanya korban, permusuhan akan semakin panjang. "Intinya kami jangan terpancing isu apa pun, meski sebenarnya cukup resah juga," katanya. Sebelum situasi tenang, Sopandi berharap penjagaan polisi tetap disiagakan. "Dengan dijaga polisi, setidaknya masyarakat lebih tenang. Karena kejadian kemarin pun sebenarnya bukan tawuran, tapi mereka yang menyerang kami. Kami hanya berusaha membela diri," ujarnya.
Peristiwa yang meresahkan warga itu, berawal dari kedatangan Borling dan Didin ke Kampung Hujung Kidul. Mereka mencari warga Hujung Kidul bernama Sopian. Saat bertemu di depan PT Matahari, duel pun terjadi antara Sopian yang dibantu warga Kampung Hujung Kidul lainnya dengan Borling dan Didin. Dalam perkelahian, samurai dan golok yang dibawa Didin dan Borling memakan tuannya. Sementara itu, Kapolres Cimahi, AKBP Anwar meyakinkan, pihaknya sudah mengantongi beberapa nama yang dicurigai dan menjadi pemicu kerusuhan. Polisi juga sudah meminta keterangan dan mengumpulkan sejumlah barang bukti, yaitu samurai, golok, dan batu bata.
Polsek Cimahi Selatan telah menetapkan 4 tersangka dan memeriksa 8 orang saksi dalam kasus pengeroyokan dua warga Kampung Cibogo, Kelurahan Leuwigajah, Yana alias Borling dan Didin Sarifudin. Didin tewas di tangan warga Kampung Hujung Kidul, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan. Kapolsek Cimahi Selatan, Kompol Sutarman mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi, kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Ia mengatakan, hingga saat ini polisi masih mengejar seorang warga Kampung Hujung berinisial S yang menghilang. "Mereka terjerat pasal 170 tentang tindak pidana kekerasan dan penganiayaan pasal 351 KUHPidana," kata Sutarman.
Bukan tawuran - Sementara itu, Wali Kota Cimahi, Hj. Atty Suharti Tochija mengatakan, peristiwa berdarah di Kampung Hujung Kidul bukan merupakan tawuran warga. Ia mengatakan, peristiwa itu dipicu oleh satu dua orang warga yang memiliki masalah. "Dari informasi yang kami terima, kejadian di Kampung Hujung Kidul dipicu rebutan lahan parkir. Jadi bukan tawuran warga. Hanya beberapa orang yang mempunyai masalah," katanya di Aula Gedung A Pemkot Cimahi. Karena itu, Atty berharap, koordinasi dalam penataan lahan parkir lebih terorganisasi. Dengan begitu, tidak akan ada penguasaan lahan yang menimbulkan arogansi.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kota Cimahi, Ahmad Saefulloh menyayangkan terjadinya bentrok berdarah di Kampung Hujung Kidul. Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, ia telah berkoordinasi dengan pemerintahan setempat. "Saat ini, jika membaca situasi dan kondisi, masih kondusif. Semoga tidak terulang dan masyarakat tidak lagi resah atau waswas," ujarnya. Dalam meredam permusuhan kelompok warga dari dua kampung, Kesbang akan menjembatani dan menjadi mediator. "Mediasi akan kami lakukan. Tapi untuk sementara, kami masih melihat kondisi. Apalagi, pihak keluarga korban juga masih berduka," jelasnya.
Menurut Ahmad, bila mediasi dilakukan saat ini, dikhawatirkan ada pihak yang bakal terpovokasi lagi. "Untuk sekarang kami masih cooling down," katanya. Ahmad mengatakan, Kesbang masih mendalami akar permasalahan yang memicu bentrokan. Menurutnya, karakteristik daerah Cimahi Selatan memang rawan konflik. Kondisi ini disebabkan banyaknya industri dan padatnya penduduk. "Bila dibandingkan Cimahi Utara dan Cimahi Tengah, wilayah Cimahi Selatan paling rawan bentrokan dan kriminalitas. Apalagi bila melihat kawasan industri di sana relatif ada sumber penghasilan menggiurkan bagi beberapa sekelompok orang," papar Ahmad. -Galamedia-
Berdasarkan informasi yang dihimpun "GM", tawuran dua kelompok warga yang masih satu kecamatan ini bukan merupakan yang pertama kali. Sebelumnya sudah terjadi tiga kali cekcok dan berusaha didamaikan oleh pengurus wilayah. Namun, gejolak permusuhan yang disebabkan "saling senggol" di jalanan ini kembali memuncak pada Jumat malam. Peristiwa yang meresahkan warga itu, berawal dengan kedatangan Borling dan Didin ke Kampung Hujung. Mereka mencari warga Hujung bernama Sopian. Saat bertemu di depan PT Matahari, duel pun terjadi antara Sopian bersama warga Kp. Hujung lainnya dengan dua korban tadi.
Ketua RW 07 Kp. Hujung, Dadang Herman (39) mengaku, ia tidak mengetahui persis pemicu masalah yang menewaskan warga Kp. Cibogo. "Dari warga kami, Yayat saat ini sudah diamankan di Polsek, sedangkan Sopian masih menghilang," katanya. Dikatakan Dadang, warganya itu tidak bermaksud membantai korban. "Kami hanya membela diri karena yang datang ke sini dan membawa senjata adalah mereka," katanya. Berbeda dengan Dadang, adik korban, Eros (28) mengatakan, kedatangan kakaknya ke Kp. Hujung Kidul untuk berdamai. "Tidak mungkin kakak saya menyerang Kp. Hujung dengan datang bersama seorang temannya. Itu namanya cari maut," katanya.
Warga Khawatirkan Serangan Susulan, Hujung Kidul Masih Mencekam. Pascatawuran yang melibatkan warga Kampung Hujung Kidul dengan Kampung Cibogo di depan PT Matahari pada Jumat (24/5) malam, suasana di RT 09/RW 07, tempat pembantaian korban masih mencekam. Warga Kampung Hujung Kidul masih mengkhawatirkan bakal terjadinya serangan susulan setelah Didin Sarifudin (33), warga Kampung Cibogo tewas. Keresahan warga Kampung Hujung Kidul karena masih mendengar isu bakal adanya serangan warga Kampung Cibogo dengan jumlah masa yang lebih banyak pada Sabtu (25/5) malam. Gara-gara isu tersebut, warga sudah mengantisipasi dengan berdiam diri di rumahnya masing-masing selepas magrib.
Sementara, garis polisi masih terbentang di pertigaan jalan menuju arah PT Matahari. Ketua RW 07 Kampung Hujung, Dadang Herman (39) mengakui bila warganya sempat dihantui isu akan terjadi serangan susulan. "Kami memang khawatir akan terjadi serangan lagi. Semoga saja tidak terjadi dan wilayah kami kembali aman dan tenang," katanya. Dadang mengimbau kepada warganya agar tidak terpancing isu apa pun yang mengarah pada permusuhan dan pertikaian. "Bahkan warga yang memiliki warung dan tempat tongkrongan diimbau agar menutup warungnya sampai pukul 20.00 WIB. Hal ini untuk mengurangi risiko berkumpulnya warga hingga memancing tawuran lagi," ujarnya.
Mengenai seorang warganya bernama Sopian, yang diduga sebagai tersangka dalam pertikaian, Dadang mengaku belum mengetahui keberadaannya. Warga Kampung Hujung Kidul, Sopandi (32) merasa khawatir karena dengan adanya korban, permusuhan akan semakin panjang. "Intinya kami jangan terpancing isu apa pun, meski sebenarnya cukup resah juga," katanya. Sebelum situasi tenang, Sopandi berharap penjagaan polisi tetap disiagakan. "Dengan dijaga polisi, setidaknya masyarakat lebih tenang. Karena kejadian kemarin pun sebenarnya bukan tawuran, tapi mereka yang menyerang kami. Kami hanya berusaha membela diri," ujarnya.
Peristiwa yang meresahkan warga itu, berawal dari kedatangan Borling dan Didin ke Kampung Hujung Kidul. Mereka mencari warga Hujung Kidul bernama Sopian. Saat bertemu di depan PT Matahari, duel pun terjadi antara Sopian yang dibantu warga Kampung Hujung Kidul lainnya dengan Borling dan Didin. Dalam perkelahian, samurai dan golok yang dibawa Didin dan Borling memakan tuannya. Sementara itu, Kapolres Cimahi, AKBP Anwar meyakinkan, pihaknya sudah mengantongi beberapa nama yang dicurigai dan menjadi pemicu kerusuhan. Polisi juga sudah meminta keterangan dan mengumpulkan sejumlah barang bukti, yaitu samurai, golok, dan batu bata.
Polsek Cimahi Selatan telah menetapkan 4 tersangka dan memeriksa 8 orang saksi dalam kasus pengeroyokan dua warga Kampung Cibogo, Kelurahan Leuwigajah, Yana alias Borling dan Didin Sarifudin. Didin tewas di tangan warga Kampung Hujung Kidul, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan. Kapolsek Cimahi Selatan, Kompol Sutarman mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi, kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Ia mengatakan, hingga saat ini polisi masih mengejar seorang warga Kampung Hujung berinisial S yang menghilang. "Mereka terjerat pasal 170 tentang tindak pidana kekerasan dan penganiayaan pasal 351 KUHPidana," kata Sutarman.
Bukan tawuran - Sementara itu, Wali Kota Cimahi, Hj. Atty Suharti Tochija mengatakan, peristiwa berdarah di Kampung Hujung Kidul bukan merupakan tawuran warga. Ia mengatakan, peristiwa itu dipicu oleh satu dua orang warga yang memiliki masalah. "Dari informasi yang kami terima, kejadian di Kampung Hujung Kidul dipicu rebutan lahan parkir. Jadi bukan tawuran warga. Hanya beberapa orang yang mempunyai masalah," katanya di Aula Gedung A Pemkot Cimahi. Karena itu, Atty berharap, koordinasi dalam penataan lahan parkir lebih terorganisasi. Dengan begitu, tidak akan ada penguasaan lahan yang menimbulkan arogansi.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kota Cimahi, Ahmad Saefulloh menyayangkan terjadinya bentrok berdarah di Kampung Hujung Kidul. Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, ia telah berkoordinasi dengan pemerintahan setempat. "Saat ini, jika membaca situasi dan kondisi, masih kondusif. Semoga tidak terulang dan masyarakat tidak lagi resah atau waswas," ujarnya. Dalam meredam permusuhan kelompok warga dari dua kampung, Kesbang akan menjembatani dan menjadi mediator. "Mediasi akan kami lakukan. Tapi untuk sementara, kami masih melihat kondisi. Apalagi, pihak keluarga korban juga masih berduka," jelasnya.
Menurut Ahmad, bila mediasi dilakukan saat ini, dikhawatirkan ada pihak yang bakal terpovokasi lagi. "Untuk sekarang kami masih cooling down," katanya. Ahmad mengatakan, Kesbang masih mendalami akar permasalahan yang memicu bentrokan. Menurutnya, karakteristik daerah Cimahi Selatan memang rawan konflik. Kondisi ini disebabkan banyaknya industri dan padatnya penduduk. "Bila dibandingkan Cimahi Utara dan Cimahi Tengah, wilayah Cimahi Selatan paling rawan bentrokan dan kriminalitas. Apalagi bila melihat kawasan industri di sana relatif ada sumber penghasilan menggiurkan bagi beberapa sekelompok orang," papar Ahmad. -Galamedia-
Senin, 07 April 2014
Lahir Agama Baru di Swedia Agama Copy Paste
Nama Kopimisme mencuat setelah diakui Swedia sebagai salah satu agama resmi negara. Bagi para pengikut agama ini, kegiatan berbagi data menggunakan metode copy-paste menjadi ritual peribadatan.
"Bagi Kopimisme, informasi sifatnya suci sementara menyalinnya adalah ibadah. Informasi itu sendiri memiliki nilai yang akan berlipat ganda setelah disalin. Karena itulah menyalin menjadi pusat bagi agama Kopimisme dan pengikutnya," kata Isak Gerson, pendiri Kopimisme seperti dimuat kantor berita BBC.
Dalam Kopimisme, simbol CTRL+C dan CTRL+V dianggap sebagai simbol yang sakral. Pengunaan kedua simbol tersebut untuk menyalin dan menyebarluaskan data dianggap sebagai ibadah
Gerson, seorang mahasiswa filsafat berusia 19 tahun asal Uppsala, sudah mengusahakan pengesahan ini sejak sebelum Natal. Baginya, pengesahan yang akhirnya diberikan salah satu negara Skandinavia itu merupakan langkah besar bagi para pemeluknya.
"Banyak orang yang takut dipenjara setelah menyalin dan menyebarluaskan data. Saya harap dengan diresmikannya Kopimisme menjadi salah satu agama di Swedia, segalanya akan berubah," harap Gerson.
Di sisi lain, ditahbiskannya Kopimisme sebagai agama resmi mengundang protes dari banyak penduduk Swedia. Mereka berpendapat, Kopimisme justru malah akan melegalkan pembajakan yang bertentangan dengan hukum Swedia.
"Ilegal tetap ilegal, tak peduli Anda pengikut agama tertentu atau bukan," cetus seorang warga bernama Bertil Kallner.
Dilansir Stockholm News, Kopimisme diketahui memiliki hubungan dengan Partai Pembajak. Sebagian besar anggotanya bahkan berasal dari kader muda Partai Pembajak, namun Gerson mengklaim hubungannya hanya sebatas itu saja.
source
Langganan:
Postingan (Atom)