Lowongan Kerja Rumah Makan di Bandar Lampung - Closing Date: 20 Desember 2012 - Sebuah Rumah Makan yang sedang berkembang di Bandar Lampung, saat ini sedang membutuhkan tenaga kerja sebagai:

1. Admin/Kasir,
2. Waitress,
3. Office Boy

Deskripsi Pekerjaan:   
1. Admin/Kasir, Membuat laporan keuangan.

2. Waitress, Melayani pengunjung RM

3. OB, menjaga kebersihan dan kerapihan RM.

Persyaratan / Kualifikasi:
1. Admin/Kasir:
- Perempuan Maks 27 tahun,
- Pendidikan SMU/SMK.
- Bisa akutansi dan membuat Laporan Keuangan,
- Bisa komputer, terutama Microsoft Office (Words & excel)

2. Waitress:
- Laki-laki max 27 tahun,
- Pendidikan SMU/SMK sederajat,
- Bisa melayani pengunjung RM.

3. OB:
- Laki-laki/perempuan, usia max 27 tahun,
- Pendidikan min. SMP/Sederajat,
- Bisa menjaga kebersihan dan kerapihan RM.

Batas Terakhir Lamaran:    20 Desember 2012

Tata cara Pengajuan Lamaran:
Lamaran lengkap dikirim lewat:

1. email : yulitarini@yahoo.com
atau

2. Pos ke alamat :
Ibu Rini
Jl. Urip Sumoharjo, Gg. Tangkil No.2, Kedaton, Bandar Lampung.
Telepon:    0813-69191990

 

Manfaat dan Khasiat Madu serta Kandungannya untuk Kesehatan - Budidaya Petani. Sebenarnya manfaat madu sangat banyak sekali. Berikut adalah khasiat madu untuk tubuh, dilansir healthmeup.

Manfaat dan Khasiat Madu serta Kandungannya untuk Kesehatan

Koh-i-Noor
It was the mines of Kollur in Golconda which produced the Koh-i-Noor (“Mountain of Light” in Persian) diamond that today adorns the crown of Britain’s Queen Mother and resides n the tower of London. Koh-i-Noor (or Kohinoor) was once the largest known diamond in the world and this diamond weighed 800 carats when found, sometimes during the 14th century, and it eventually became the most coveted jewel of the Mogul Dynasty.

It is a legend that whoever owns the Koh-i-Noor rules the world. The first owner of Kohinoor was Rajah of Malwa. Two hundred years later it was claimed by Sultan Babar, the first Mogul Emperor in India. He passed the diamond on to successive generations of mogul rulers, including Shah Jehan ( the builder of one of the Seven Wonders of the World, Taj Mahal). When the Persian Nadir Shah overran Delhi in 1739 he searched in vain for this prize. Indian folklore reveals that the defeated mogul cleverly hid the jewel in his turban. Nadir learned of this subterfuge and invited the mogul to a feast where he ordered him to exchange turbans. Nadir unwound the cloth until the diamond fell out. The sight of the gem so overwhelmed him that he cried, “Mountain of Light!”

The Koh-i-Noor eventually went to Lahore, the capital of the Punjab, which was later annexed by the East India Company. The diamond was presented to Queen Victoria and recut to 109 carats to enhance its brilliance. A superstition grew up around the diamond that it brings luck to women wearers and misfortune to men. The Shah of Persia died in a place revolt trying to defend histreasures, including the Koh-i-noor. Most of the Indian empires that came into power suffered misery and misfortune, like Ranjit Singh, whose eight descendants were unable to produce heirs and his entire royal line was eventually wiped out. The Bristish overran the region with the support of Kharag Singh, but he himself died after one year of rule. After this Duleep Singh, the son of Ranjit Singh came into power. Subsequwntly he went to war with the British and suffered a great lost. Acording to the conditions of the peace treaty the Kohinoor was to be handed over to the british but Queen Victoria and Queen Elizabeth both wore the Kohinoor and neither of them fell prey to any misfortune. On the contrary Queen Victorias status improved on acquiring the diamond and on January 1, 1877 she became the Empress of India.

The Great Mogul, the Orloff, the Idol’s Eye and the Hope Diamond are diamonds so rare and magnificent that it is impossible to assign a value to them. All reside in royal treasuries and museums.

The Hope Diamond
The Hope Diamond is a 45.52 carat fancy dark grayish-blue diamond. It is currently in the possession of the Smithsonian Institution in Washington DC. The Hope Diamond is the most infamous gemstone in history and is the worlds largest blue diamond, came from the mines of Kollur, India. The French gem dealer Jean Baptiste Tavernier bought this magnificent blue diamond in its rough form of 112 carats during a trip to India in 1642. Tavernier described the diamond as a brilliant violet and sold it along with many other diamonds to Louis XIV who had it cut into a drop shape weighing 67 carats. It was called the Tavernier Blue and was the pride of the French royal jewels. The diamond’s large size and color makes it truly one of a kind—a deep, indigo blue radiating red, green, purple and black highlights. The distinct blue color of the Hope Diamond is believed to be caused by boron impurities in the stone, which has been categorized as VS1, means that this diamond is faintly clouded when examined under a microscope.

Somehow the gem acquired an association with evil forces while at the French court. Apparently, a mistress of the king, Madame de Montespan, fell out of favor and was banished from the court after she wore it. Louis XIV later died of gangrene. The gem’s reputation became much worse when Louis XVI and his wife Marie Antoinette were killed by their own subjects.

The diamond was stolen during the French Revolution and never appeared in the same form again. It is believed to have been cut into three smaller stones, one of which ended up in the shop of London jeweller Daniel Eliason. In 1830, Eliason sold this 45-carat, cushion-shaped blue diamond to British banker Lord Henry Philip Hope, and the diamond took on its present name.

French jeweler Pierre Cartier obtained the stone in 1911 from descendants of Hope, who blamed their bankruptcy on the gem, and passed the stone on to US mining heiress Evalyn Walsh McLean for $180,000. Fearful of the diamond’s dark reputation, McLean had the gem blessed by a priest. But that apparently failed to remove its curse, since her son was hit by a car and died at the age of nine, her husband became an alcoholic and died in an insane asylum and her daughter committed suicide at age 25. New york diamond dealer Harry Winston acquired he stone after McLean’s death and donated it to the Smithsonian Institution.

The Hope diamond has some interesting properties after being studied, this stone actually has a reddish cast under certain light and this color is not visible to the naked eye. It is possible that when Tavernier first purchased it, the violet color was more apparent, and subsequent cutting and recutting of the stone changed the nature of the stones color. The stone also exhibits delayed fluorescence. Like other diamonds, it will glow dully under ultraviolet light. When the light is removed, however the Hope Dianond flashes a dep red color before fading.

---

Hari ini banyak pelanggan iseng, terutama malam ini. Belom apa2 skumpulan para remaja telp 11* (kerja gw), ngata2in gw anjing kek, babi (ga pake flu), seluruh keluarga binatang d sebutnya.

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

INFORMASI PENDAFTARAN DAN PENERIMAAN POLRI 2014 -- Kepolisian Republik Indonesia kembali memberikan kesempatan kepada Putra/Putri terbaik untuk bergabung dengan menjadi Polisi. Informasi Penerimaan dan Pendaftaran Polri Tahun 2014 ini telah diumumkan melalui ditus Polri. Selain melalui Situs Polri Informasi Penerimaan dan Pendaftaran Polri 2014 juga telah disosialisasikan di semua daerah sampai level Polsek. Menurut Informasi Penerimaan dan Pendaftaran Polri 2014 sampai akhir maret beberapa level sudah ditutup namun ada beberapa yang masih dibuka. Jadi bagi anda yang ingin menjadi anggota Polisi masih ada kesempatan.

Sumber Informasi Penerimaan dan Pendaftaran Polri 2014 dari Website Kepolisian RI merilis ada beberapa  penerimaan dan seleksi yaitu  Calon Taruna/i Akademi Kepolisian, Calon Siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), Calon Siswa Tamtama Polisi, dan Calon Siswa Brigadir Polisi.

Dalam informasi Penerimaan dan Pendaftaran anggota Polri 2014 ini beberapa tahapan pendidikan dan output dari penerimaan Polri 2014 adalah sebagai berikut:

1. Penerimaan Calon Taruna/i Akademi Kepolisian
 - Mengikuti pendidikan selama 4 (empat) tahun di Akpol Semarang
- Output adalah polisi dengan  pangkat Inspektur Polisi Dua
- Setara strata S1 dengan gelar S.IK (Sarjana Ilmu Kepolisian)

2. Penerimaan dan Pendaftaran Calon Siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS)
- Mengikuti pendidikan selama 6 (enam) bulan di Setukpa Lemdikpol Sukabumi
- Output pangkat Inspektur Polisi Dua
- Penerimaan Dan Pandaftaran Polisi SIPSS ini sudah dilaksanakan 1-10 Maret

3. Calon Siswa Tamtama Polisi
- Mengikuti pendidikan selama 6 (enam) bulan di masing-masing SPN Polda
- Output pangkat Bharada Polisi

4. Pendaftaran dan Penerimaan Calon Siswa Brigadir Polisi
- Mengikuti pendidikan selama 7 (tujuh) bulan di masing-masing SPN Polda
- Output pangkat Brigadir Dua Polisi

Pendaftaran dan Penerimaan anggota Polri 2014 Khusus untuk wanita tau Polwan masih terbuka. Untuk tahun 2014, Polri membuka penerimaan Polwan sejumlah 7.000 personil. Komjen Badrodin Haiti, Wakil Kepala Kepolisian Indonesia menyampaikan bahwa pengangkatan jabatan Polwan melalui hasil tes uji kompetensi bukan kuota dan digelar pada pertengahan tahun 2014.

Jadwal Pendaftaran dan Penerimaan Polri 2014 untuk Polwan akan diadakan setelah Ujian Nasional SMA selesai, yaitu mulai bulan April. Jika demikian maka para siswi dapat mengikuti Penerimaan dan Pandaftaran Polri 2014  pada awal Mei 2014.

Penerimaan dan Pendaftaran Polisi 2014 untuk Polwan tahun ajaran 2014 ini didominasi untuk tingkat Bintara. Sedangkan bagi yang masuk lewat Akpol, Penerimaan dan Pendaftaran Polri secara rutin hanya menerima 50 calon Polwan. Banyaknya jumlah penerimaan dan Pendaftaran Polwan pada tahun 2014 adalah perintah langsung dari Presiden SBY, beliau menginginkan menambah banyak personal Polwan, agar bisa melayani hingga tingkat Mapolsek.

Tawuran warga antara Kp. Hujung Kidul dengan Kp. Cibogo berujung tewasnya Didin Sarifudin (33) warga Kp. Cibogo, Kel. Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi, pada Jumat (24/5) malam. Korban mengalami luka parah di bagian kepala dan wajah, patah jempol kiri, patah kaki kiri, dan punggung retak. Selain Didin, rekannya, Yana alias Borling yang juga warga Cibogo juga kritis dan dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin.

Berdasarkan informasi yang dihimpun "GM", tawuran dua kelompok warga yang masih satu kecamatan ini bukan merupakan yang pertama kali. Sebelumnya sudah terjadi tiga kali cekcok dan berusaha didamaikan oleh pengurus wilayah. Namun, gejolak permusuhan yang disebabkan "saling senggol" di jalanan ini kembali memuncak pada Jumat malam. Peristiwa yang meresahkan warga itu, berawal dengan kedatangan Borling dan Didin ke Kampung Hujung. Mereka mencari warga Hujung bernama Sopian. Saat bertemu di depan PT Matahari, duel pun terjadi antara Sopian bersama warga Kp. Hujung lainnya dengan dua korban tadi.

Ketua RW 07 Kp. Hujung, Dadang Herman (39) mengaku, ia tidak mengetahui persis pemicu masalah yang menewaskan warga Kp. Cibogo. "Dari warga kami, Yayat saat ini sudah diamankan di Polsek, sedangkan Sopian masih menghilang," katanya. Dikatakan Dadang, warganya itu tidak bermaksud membantai korban. "Kami hanya membela diri karena yang datang ke sini dan membawa senjata adalah mereka," katanya. Berbeda dengan Dadang, adik korban, Eros (28) mengatakan, kedatangan kakaknya ke Kp. Hujung Kidul untuk berdamai. "Tidak mungkin kakak saya menyerang Kp. Hujung dengan datang bersama seorang temannya. Itu namanya cari maut," katanya.

Warga Khawatirkan Serangan Susulan, Hujung Kidul Masih Mencekam. Pascatawuran yang melibatkan warga Kampung Hujung Kidul dengan Kampung Cibogo di depan PT Matahari pada Jumat (24/5) malam, suasana di RT 09/RW 07, tempat pembantaian korban masih mencekam. Warga Kampung Hujung Kidul masih mengkhawatirkan bakal terjadinya serangan susulan setelah Didin Sarifudin (33), warga Kampung Cibogo tewas. Keresahan warga Kampung Hujung Kidul karena masih mendengar isu bakal adanya serangan warga Kampung Cibogo dengan jumlah masa yang lebih banyak pada Sabtu (25/5) malam. Gara-gara isu tersebut, warga sudah mengantisipasi dengan berdiam diri di rumahnya masing-masing selepas magrib.

Sementara, garis polisi masih terbentang di pertigaan jalan menuju arah PT Matahari. Ketua RW 07 Kampung Hujung, Dadang Herman (39) mengakui bila warganya sempat dihantui isu akan terjadi serangan susulan. "Kami memang khawatir akan terjadi serangan lagi. Semoga saja tidak terjadi dan wilayah kami kembali aman dan tenang," katanya. Dadang mengimbau kepada warganya agar tidak terpancing isu apa pun yang mengarah pada permusuhan dan pertikaian. "Bahkan warga yang memiliki warung dan tempat tongkrongan diimbau agar menutup warungnya sampai pukul 20.00 WIB. Hal ini untuk mengurangi risiko berkumpulnya warga hingga memancing tawuran lagi," ujarnya.

Mengenai seorang warganya bernama Sopian, yang diduga sebagai tersangka dalam pertikaian, Dadang mengaku belum mengetahui keberadaannya. Warga Kampung Hujung Kidul, Sopandi (32) merasa khawatir karena dengan adanya korban, permusuhan akan semakin panjang. "Intinya kami jangan terpancing isu apa pun, meski sebenarnya cukup resah juga," katanya. Sebelum situasi tenang, Sopandi berharap penjagaan polisi tetap disiagakan. "Dengan dijaga polisi, setidaknya masyarakat lebih tenang. Karena kejadian kemarin pun sebenarnya bukan tawuran, tapi mereka yang menyerang kami. Kami hanya berusaha membela diri," ujarnya.

Peristiwa yang meresahkan warga itu, berawal dari kedatangan Borling dan Didin ke Kampung Hujung Kidul. Mereka mencari warga Hujung Kidul bernama Sopian. Saat bertemu di depan PT Matahari, duel pun terjadi antara Sopian yang dibantu warga Kampung Hujung Kidul lainnya dengan Borling dan Didin. Dalam perkelahian, samurai dan golok yang dibawa Didin dan Borling memakan tuannya. Sementara itu, Kapolres Cimahi, AKBP Anwar meyakinkan, pihaknya sudah mengantongi beberapa nama yang dicurigai dan menjadi pemicu kerusuhan. Polisi juga sudah meminta keterangan dan mengumpulkan sejumlah barang bukti, yaitu samurai, golok, dan batu bata.

Polsek Cimahi Selatan telah menetapkan 4 tersangka dan memeriksa 8 orang saksi dalam kasus pengeroyokan dua warga Kampung Cibogo, Kelurahan Leuwigajah, Yana alias Borling dan Didin Sarifudin. Didin tewas di tangan warga Kampung Hujung Kidul, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan. Kapolsek Cimahi Selatan, Kompol Sutarman mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi, kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Ia mengatakan, hingga saat ini polisi masih mengejar seorang warga Kampung Hujung berinisial S yang menghilang. "Mereka terjerat pasal 170 tentang tindak pidana kekerasan dan penganiayaan pasal 351 KUHPidana," kata Sutarman.

Bukan tawuran - Sementara itu, Wali Kota Cimahi, Hj. Atty Suharti Tochija mengatakan, peristiwa berdarah di Kampung Hujung Kidul bukan merupakan tawuran warga. Ia mengatakan, peristiwa itu dipicu oleh satu dua orang warga yang memiliki masalah. "Dari informasi yang kami terima, kejadian di Kampung Hujung Kidul dipicu rebutan lahan parkir. Jadi bukan tawuran warga. Hanya beberapa orang yang mempunyai masalah," katanya di Aula Gedung A Pemkot Cimahi. Karena itu, Atty berharap, koordinasi dalam penataan lahan parkir lebih terorganisasi. Dengan begitu, tidak akan ada penguasaan lahan yang menimbulkan arogansi.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kota Cimahi, Ahmad Saefulloh menyayangkan terjadinya bentrok berdarah di Kampung Hujung Kidul. Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, ia telah berkoordinasi dengan pemerintahan setempat. "Saat ini, jika membaca situasi dan kondisi, masih kondusif. Semoga tidak terulang dan masyarakat tidak lagi resah atau waswas," ujarnya. Dalam meredam permusuhan kelompok warga dari dua kampung, Kesbang akan menjembatani dan menjadi mediator. "Mediasi akan kami lakukan. Tapi untuk sementara, kami masih melihat kondisi. Apalagi, pihak keluarga korban juga masih berduka," jelasnya.

Menurut Ahmad, bila mediasi dilakukan saat ini, dikhawatirkan ada pihak yang bakal terpovokasi lagi. "Untuk sekarang kami masih cooling down," katanya. Ahmad mengatakan, Kesbang masih mendalami akar permasalahan yang memicu bentrokan. Menurutnya, karakteristik daerah Cimahi Selatan memang rawan konflik. Kondisi ini disebabkan banyaknya industri dan padatnya penduduk. "Bila dibandingkan Cimahi Utara dan Cimahi Tengah, wilayah Cimahi Selatan paling rawan bentrokan dan kriminalitas. Apalagi bila melihat kawasan industri di sana relatif ada sumber penghasilan menggiurkan bagi beberapa sekelompok orang," papar Ahmad. -Galamedia-

Nama Kopimisme mencuat setelah diakui Swedia sebagai salah satu agama resmi negara. Bagi para pengikut agama ini, kegiatan berbagi data menggunakan metode copy-paste menjadi ritual peribadatan.

"Bagi Kopimisme, informasi sifatnya suci sementara menyalinnya adalah ibadah. Informasi itu sendiri memiliki nilai yang akan berlipat ganda setelah disalin. Karena itulah menyalin menjadi pusat bagi agama Kopimisme dan pengikutnya," kata Isak Gerson, pendiri Kopimisme seperti dimuat kantor berita BBC.

Dalam Kopimisme, simbol CTRL+C dan CTRL+V dianggap sebagai simbol yang sakral. Pengunaan kedua simbol tersebut untuk menyalin dan menyebarluaskan data dianggap sebagai ibadah

Gerson, seorang mahasiswa filsafat berusia 19 tahun asal Uppsala, sudah mengusahakan pengesahan ini sejak sebelum Natal. Baginya, pengesahan yang akhirnya diberikan salah satu negara Skandinavia itu merupakan langkah besar bagi para pemeluknya.

"Banyak orang yang takut dipenjara setelah menyalin dan menyebarluaskan data. Saya harap dengan diresmikannya Kopimisme menjadi salah satu agama di Swedia, segalanya akan berubah," harap Gerson.

Di sisi lain, ditahbiskannya Kopimisme sebagai agama resmi mengundang protes dari banyak penduduk Swedia. Mereka berpendapat, Kopimisme justru malah akan melegalkan pembajakan yang bertentangan dengan hukum Swedia.

"Ilegal tetap ilegal, tak peduli Anda pengikut agama tertentu atau bukan," cetus seorang warga bernama Bertil Kallner.

Dilansir Stockholm News, Kopimisme diketahui memiliki hubungan dengan Partai Pembajak. Sebagian besar anggotanya bahkan berasal dari kader muda Partai Pembajak, namun Gerson mengklaim hubungannya hanya sebatas itu saja.

source